Alasan Konsumen Beli Apel 'Maut' Granny Smith
TEMPO.CO, Malang:
Konsumen
membeli apel jenis Granny Smith karena dikenal cepat menurunkan kolesterol.
Sehingga banyak konsumen yang membeli apel yang tercemar bakteri Listeria
monocytogenes.
"Saya sempat membeli enam buah Rp 33 ribu," kata seorang ibu pembeli apel Granny, Wahyuni, Kamis, 29 Januari 2015. (Baca juga: Apel Granny Smith Tak Banyak di Indonesia)
Apel tersebut dibeli pekan lalu di sebuah pasar swalayan. Buah apel disimpan di lemari es, namun belum sempat dikonsumsi. Rencananya, apel bakal dibuat jus bersama buah dan sayur. Namun, setelah mengetahui apel tersebut dicurigai tercemar bakteri, Wahyuni membuangnya ke tempat sampah.
Sementara sejumlah toko buah di Malang telah menarik buah apel yang berbahaya tersebut. Apel ditarik dari etalase dan dimusnahkan setelah mengetahui pengumuman Kementerian Perdagangan. "Ditarik sejak tiga hari lalu," kata pegawai Istana Buah, Ya'i.
"Saya sempat membeli enam buah Rp 33 ribu," kata seorang ibu pembeli apel Granny, Wahyuni, Kamis, 29 Januari 2015. (Baca juga: Apel Granny Smith Tak Banyak di Indonesia)
Apel tersebut dibeli pekan lalu di sebuah pasar swalayan. Buah apel disimpan di lemari es, namun belum sempat dikonsumsi. Rencananya, apel bakal dibuat jus bersama buah dan sayur. Namun, setelah mengetahui apel tersebut dicurigai tercemar bakteri, Wahyuni membuangnya ke tempat sampah.
Sementara sejumlah toko buah di Malang telah menarik buah apel yang berbahaya tersebut. Apel ditarik dari etalase dan dimusnahkan setelah mengetahui pengumuman Kementerian Perdagangan. "Ditarik sejak tiga hari lalu," kata pegawai Istana Buah, Ya'i.
Sedangkan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengawasi peredaran buah apel jenis Granny
Smith dan Gala. Buah asal Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika
Serikat, ini berbahaya jika dikonsumsi. Bahkan mengancam nyawa bagi orang yang
mengkonsumsinya. Di Amerika, bakteri ini telah menelan tujuh korban jiwa.
"Konsumen juga diberi tahu jangan membeli buah apel mengandung bakteri," kata Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Malang Tri Wedyani.
Tri mengampanyekan masyarakat untuk mengkonsumsi apel lokal Malang. Yakni apel jenis roombeauty, manalagi, anna, dan wangling yang segar dan ranum. Lataran buah langsung dipetik di alam dan tanpa pengawet. Sehingga aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Buah apel lokal yang memenuhi pasar di Malang berasal dari Kota Batu, Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Apel lokal tak kalah enak dan menarik dibandingkan apel impor.
"Konsumen juga diberi tahu jangan membeli buah apel mengandung bakteri," kata Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Malang Tri Wedyani.
Tri mengampanyekan masyarakat untuk mengkonsumsi apel lokal Malang. Yakni apel jenis roombeauty, manalagi, anna, dan wangling yang segar dan ranum. Lataran buah langsung dipetik di alam dan tanpa pengawet. Sehingga aman dan bermanfaat bagi kesehatan.
Buah apel lokal yang memenuhi pasar di Malang berasal dari Kota Batu, Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Apel lokal tak kalah enak dan menarik dibandingkan apel impor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar